PELAJARAN 5: JANJI-JANJI ALLAH

Pelajaran 4 menjelaskan, dari Kitab Suci, mengapa manusia mati, ciri-ciri kematian dan satu-satunya harapan akan keselamatan dari kuburan kekal. Dalam pelajaran 5, dengan merenungkan beberapa janji Allah, kita dapat memperoleh pengertian yang lebih besar mengenai pengungkapan Alkitab akan keselamatan tersebut.

JANJI AKAN PENYELAMATAN

Pada mulanya, setelah ketidakpatuhan Adam dan Hawa, dalam kutukan yang diutarakan oleh Allah sebagai akibat dosa manusia, sebuah janji yang singkat namun indah menyediakan setitik harapan. Ini dapat dibaca dalam ayat yang mudah untuk dimengerti:

“Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “ … Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:14-15)

Penjelasan penuh dari janji tersebut diluar jangkauan pelajaran ini, dan dibahas dalam buku “Dasar-Dasar Alkitab”. Namun, setelah kita mendapatkan pengertian yang lebih besar akan rencana Penyelamatan Allah, jelas sekali bahwa disinilah terletak janji pertama bahwa dosa akan secara mutlak dikalahkan oleh keturunan Hawa. Dosa akan menyebabkan kematian, namun keturunan yang dijanjikan tersebut hanya akan dilukai sementara (dalam bahasa perumpamaan, luka di kepala dan luka di tumit). Ini merupakan janji akan kedatangan Sang Penyelamat, dan Alkitab tidak pernah meragukan bahwa Sang Penyelamat tersebut adalah Yesus Kristus, yang mana semua janji-janji Allah tertuju.

JANJI ALLAH DI EDEN

Si ular, karena perannya dalam pelanggaran Adam dan Hawa terhadap janji Allah, menjadi lambang dosa. Yesus menggunakan kata yang sama sebagai panggilan terhadap musuh-musuhnya, dan menyebut kaum Farisi dengan kata-kata berikut: “Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak”. Luka di kepala (‘meremukkan kepala’) merupakan luka yang mematikan bagi seekor ular, dan menjanjikan penghancuran total terhadap dosa dan kematian. Keturunan dari sang wanita adalah Penghancur, dan dalam melaksanakan tugas ini menderita luka di tumit (‘meremukkan tumit’), sebuah luka yang dapat disembuhkan.

Pembacaan teliti akan Alkitab akan menunjukkan bahwa perumpamaan akan keturunan wanita ini berbicara akan kehidupan, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, di mana ia mendapatkan kemenangan atas dosa dan kematian, dan membuka jalan menuju kehidupan kekal bagi mereka yang mempercayainya.

Sebuah petunjuk akan ciri-ciri dari keturunan wanita tersebut diberikan dalam kata-kata berikut: “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yesaya 7:14)

Ayat tersebut dikutip dalam pesan malaikat kepada Yusuf, memberitakan kepadanya bahwa tunangannya, Maria akan “melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi” (Matius 1:21-23), yang kemudian disusul dengan kutipan dari Yesaya 7. Rasul Paulus berpendapat, “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat” (Galatia 4:4).

Melalui kemenangan Yesus akan dosa dan kematian, si ular (dosa) diremukkan di kepala, yaitu dihancurkan secara penuh. Kristus, melalui kematiannya di salib dan peninggalannya yang singkat dalam kuburan, dalam pelaksanaannya menerima luka di tumitnya, seperti yang diramalkan oleh nabi Yesaya 53:5, “dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita”. Tahap pertama dari rencana Allah akan penebusan telah tercapai. Namun Kristus hanyalah merupakan hasil pertama, atau anak sulung. Akan terdapat hasil panen di kedua tahap berikutnya, yang akan mencapai pemusnahan akan dosa dan kematian sepenuhnya.

Tahap kedua akan dipenuhi pada saat kedatangan Kristus kepada teman-temannya, yaitu orang-orang yang telah melakukan apa saja yang diperintahkan olehnya. Mereka akan ia bangkitkan dari kematian, dan berikan kehidupan kekal, untuk dijalani di dunia sebagai pemimpin-pemimpin bersama dengan Kristus. Bangsa-bangsa akan tunduk kepada Kristus pada kedatangannya. Tahap ini akan bertahan selama seribu tahun.

Tahap ketiga dan terakhir akan terjadi di akhir seribu tahun, yang mana akan terjadi penghakiman akhir, dan dosa dan kematian akan dimusnahkan sepenuhnya. “Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.” (1 Corintus 15:25)  Karena ketidakpercayaan membawa kematian, maka kepercayaan akan Injil, kepatuhan dalam pembabtisan, dan ketekunan untuk berbuat yang benar dapat memabawa kehidupan kekal.

PENGUNGKAPAN RENCANA ALLAH: NUH

Ketika keturunan Adam dan Hawa berkembang-biak, kecenderungan untuk berdosa, yang telah mereka warisi dari orang-tua mereka, semakin menonjol. Kejadian bab 6 mencatat, “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata.” (Kejadian 6:5)

Demikianlah keadaan umat manusia, sehingga, “menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.” (Kejadian 6:6)       

Nuh merupakan satu-satunya orang yang menyenangkan Allah (baca Kejadian 6:8-9). Allah bertekad untuk memulai ulang dengan hasil ciptaan-Nya, dan menggunakan Nuh untuk tujuan ini. “Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.” (Kejadian 6:13)

BANJIR

Allah telah memilih untuk membanjiri dunia sehingga semua binatang yang bernafaskan udara, termasuk manusia, akan tenggelam. Catatan dalam kitab Kejadian akan banjir tersebut telah ditiru dalam berbagai cerita mitos. Namun jika kita memeriksanya secara hati-hati, banyak sekali bukti ilmiah untuk mendukung kebenaran tulisan dalam Alkitab. Alkitab menggunakan cerita akan banjir tersebut untuk mengungkapkan beberapa ajaran kuat. Jalan hidup Nuh merupakan contoh iman di jaman yang tak beriman ini.

JANJI ALLAH

Yang Maha Kuasa pada saat itu menyatakan bahwa Ia tidak akan lagi menghancurkan dunia dengan kebanjiran. Allah memiliki tujuan terhadap dunia, dan Allah berjanji bahwa untuk selamanya musim-musim akan berputar, juga siang dan malam hari akan silih berganti tanpa diganggu seperti saat itu lagi. Baca Kejadian 8:21-22.

SEDIKIT YANG DISELAMATKAN

Pelajaran lanjut yang diambil dari catatan ini adalah kebenaran Alkitab, bahwa hanya sedikit yang bersedia untuk mempercayai Allah, sehingga hanya sebagian yang akan diselamatkan. Prinsip ini, secara nyata digambarkan dalam catatan Kebanjiran (1 Petrus 3:20), dan berlaku juga bagi penyelamatan yang lebih besar, yaitu dari kematian kekal. Yesus Kristus mengatakan:

“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” (Matius 7:13-14)

Hal ini, beserta contoh-contoh dan pernyataan-pernyataan Alkitab yang lain, membuang keraguan terhadap agama-agama di dunia yang mengakui memiliki jutaan umat. Alkitab mengajarkan bahwa penyelamatan dari kematian kekal merupakan masalah yang sangat pribadi, dan hanya beberapa yang telah bersedia untuk menerima tantangan permintaan Allah – yaitu jalan iman yang sesak dan sempit.

ABRAHAM

Abraham merupakan contoh luar biasa akan seseorang yang bersedia untuk menerima dan berhasil menjalani banyak pencobaan berat, karena imannya akan Firman Allah.

ARKEOLOGI MEMBAWA KEHIDUPAN KEPADA ALKITAB

Abraham hidup sekitar 2000 SM di kota purba bernama Ur, yang terletak di dekat bagian utara gurun Persia. Tempat Ur telah digali oleh para arkeolog akhir-akhir ini. Penemuan mereka menunjukkan bahwa kota tersebut merupakan salah satu peradaban maju yang mampu mendirikan bangunan-bangunan besar seperti rumah-rumah, istana-istana dan kuil-kuil, serta menghasilkan berbagai karya seni yang luar biasa indahnya. Penemuan arkeologi membantu pelajaran Alkitab, dengan memberikan kita gambaran nyata akan jaman-jaman yang telah lalu. Tentu saja ini membantu penghargaan kita akan iman Abraham, karena Allah memerintahkan kepadanya, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.” (Kejadian 12:1)

Dari bukti penemuan arkeologi, kita mengetahui bahwa Allah meminta Abraham untuk meninggalkan suatu kehidupan yang cukup nyaman dan tenteram, dan menghadapi bahaya yang tidak terbayangkan, yang mana Allah sendiri akan menjadi pemandunya. Abraham, seperti Adam dan Hawa, percaya dan taat.

“Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil, … lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” (Ibrani 11:8)

JANJI KEPADA ABRAHAM

Iman Abraham berdiri di atas dasar janji-janji berkat yang disertai oleh perintah-perintah Allah. Dia menyadari bahwa jika Allah, Sang Pencipta yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana, membuat perjanjian, maka dengan pasti mereka akan dipenuhi. Allah berkata kepadanya:

“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” (Kejadian 12:2-3)

Selama perjalanan hidup Abraham yang panjang, janji-janji tersebut diulang beberapa kali, dan setiap kali terdapat pokok tambahan dari janji yang pertama. Untuk kepentingan pelajaran ini, kita akan membahas pokok-pokok terpernting dari janji-janji tersebut dengan menggunakan judul-judul:

1.    Keturunan Abraham akan memiliki tanah Kana

2.    Keturunan Abraham akan menjadi bangsa yang besar

3.    Melalui satu keturunan Abraham semua bangsa akan diberkati

1.  KETURUNAN ABRAHAM AKAN MEMILIKI TANAH KANA

Tanah yang akhirnya Allah tujukan kepada Abraham bernama Kana di jaman kuno. Tanah tersebut merupakan daerah yang saat ini diduduki oleh negara-negara modern Lebanon, Israel, Siria dan Yordania – di  bagian timur Laut Mediteran (baca Kejadian 15:18). Ketika Abraham tiba di Kana, Allah ber-Firman kepadanya, “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” (Kejadian 12:7)

Janji tersebut kemudian diulang lagi, “sebab seluruh negeri yang kaulihat itu (tanah Kana) akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.” (Kejadian 13:15)

Perhatikan penambahan kata “kepadamu” dan “selamanya”. Tanpa kedua pokok penting ini, kita dapat menyimpulkan bahwa perwujudan janji tersebut terjadi pada saat penaklukan dan pendudukan tanah Kana oleh bangsa Israel di jaman kuno, seperti yang dicatat di kitab Yosua. Namun, kejadian tersebut hanyalah merupakan perwujudan sebagian, karena pertama, janji tersebut diberikan kepada Abraham dan keturunannya; lalu dan kedua, pendudukan tersebut adalah untuk selamanya.

Dalam pokok pertama, Alkitab mengemukakan bahwa selama di Kana, Abraham seperti seorang Beduin di jaman modern dan ketika istrinya meninggal, ia harus membeli sepetak tanah untuk menguburkannya. Pada kematiannya, ia tidak pernah menerima tanah yang dijanjikan kepadanya (Kisah Para Rasul 7:2-5).

Dalam pokok kedua, jelas sekali bahwa baik Abraham maupun keturunannya (yakni bangsa Israel – yang telah menjalani sebagian besar dari keberadaan mereka dalam pengasingan di luar Kana), tidak pernah memiliki tanah tersebut selamanya.

Kebangkitan Dari Kematian Adalah Jawabannya

Jelas sekali, bahwa perwujudan sepenuhnya dari janji ini masih di masa depan. Setidaknya diperlukan kebangkitan Abraham dan keturunan-keturunan aslinya, yang mana disebutkan dalam Alkitab sebagai orang-orang yang menunjukkan iman seperti Abraham dan taat terhadap perintah-perintah Allah. Setelah kebangkitan mereka, sebagai mahluk yang tidak dapat mati, akan menduduki tanah Kana untuk selamanya (Matius 8:11).

Pokok-pokok ini akan menjadi lebih jelas dengan pembahasan janji-janji yang lainnya.

2.  KETURUNAN ABRAHAM AKAN MENJADI BANGSA YANG BESAR

Janji ini ditemukan di sepanjang catatan kehidupan Abraham, dan sebagian besar telah terpenuhi tepat seperti apa yang dijanjikan dalam Alkitab (baca Kejadian 12:2, Kejadian 13:16, Kejadian 15:5 dan Kejadian 22:17).

Kitab Kejadian mencatat bahwa anak Abraham, Ishak dan cucunya Yakub (yang mana namanya diubah menjadi Israel), merupakan nenek-moyang asli bangsa Israel. Mereka hidup di tanah Kana hingga Yakub, ketika masa kelaparan, mengungsikan keluarganya ke Mesir. Kitab Keluaran menceritakan bagaimana keturunan-keturunan Yakub berkembang-biak menjadi bangsa yang berjumlah lebih dari dua juta, dan diperbudak di Mesir. Sekitar tahun 1500 SM, Allah menurunkan Musa untuk membebaskan dan memimpin mereka ke tanah Kana. Dalam Kitab Yosua, penerus Musa, diceritakan bagaimana kedua-belas suku bangsa Israel menaklukkan Kana. Kitab-kitab berikutnya dalam Alkitab menjelaskan bagaimana Israel berkembang, hingga sekitar tahun 1000 SM menjadi bangsa yang besar dan Kerajaan yang makmur, selama masa pemerintahan Daud dan Salomo.

Perjanjian Baru Menerangkan Perjanjian Tersebut

Alkitab menunjukkan bahwa setelah kematian Salomo, Israel mengalami kemunduran dan akhirnya diasingkan dari tanah Kana karena penduduknya secara umum, tidak beriman dan memberontak terhadap Allah (Ulangan 28:15-68). Dalam Perjanjian baru kita menemukan penjelasan terinci akan janji terhadap Abraham. Dalam surat kepada Roma, rasul Paulus menerangkan dengan jelas bahwa “Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham.” (Roma 9:6-7)

Ini memperkenalkan prinsip penting yang secara singkat disebutkan dalam pembahasan perjanjian pertama. Bangsa besar yang akan menjadi keturunan Abraham tidak akan terdiri dari kaum tidak beriman keturunan aslinya, namun mereka-mereka yang menunjukkan iman yang sama seperti Abraham. Dalam setiap generasi, hanya terdapat sebagian, namun jika mereka dibangkitkan dari kematian, maka Yesus akan kembali ke dunia, dan mereka akan dikumpulkan bersama menjadi satu bangsa yang besar. Kemudian Abraham akan bertemu dengan keturunan-keturunannya yang imortal, menyembah Allah atas penyelamatan mereka, dan membentuk “suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa” (Wahyu 7:9). Maka janji tersebut akan dipenuhi secara lebih indah dari yang telah diwujudkan di masa lalu.

3.  MELALUI SATU KETURUNAN ABRAHAM SEMUA BANGSA AKAN DIBERKATI

Namun umat manusia masih harus menerima berkat terbesar yang bersangkutan dengan janji tersebut – yaitu penyelamatan dari kutukan atas dosa dan kematian. Alkitab mengemukakan bahwa akan datang waktu di mana “kemuliaan TUHAN memenuhi seluruh bumi.” (Bilangan 14:21)

Selama umat manusia masih memenuhi dunia ini dengan kekerasan dan penindasan, serta dosa dan kematian – maka tidak terdapat banyak ruang bagi kemuliaan Allah. Suatu perubahan yang besar haruslah terjadi untuk membawa suasana yang penuh dengan berkat ini, dan dapat kita baca di ramalan-ramalan Alkitab (Mazmur 72, Yesaya 32). Seberapa besarnya perubahan tersebut, perwujudannya sangatlah pasti! Inilah pesan dari Injil (kabar baik), yang diajarkan di Alkitab. Tidak banyak yang menyadari bahwa janji yang dibuat kepada Abraham sekitar 2000 tahun sebelum Kristus, merupakan dasar dari Injil!

“Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." (Galatia 3:8)

Yesus Kristus – Keturunan Abraham

Tokoh utama dalam Injil, dan oleh karenanya dalam janji-janji kepada Abraham adalah Yesus Kristus. Dialah keturunan unggul Abraham. Perjanjian Baru dibuka dengan kata-kata tersebut, “Inilah silsilah Yesus Kristus, … , Anak Abraham.” (Matius 1:1)

Silsilah tersebut mengikuti keturunan Abraham hingga ke Yesus, dan tema ini ditemukan sepanjang Perjanjian Baru. Paulus menunjukkan dalam suratnya kepada Galatia, bahwa satu keturunan khusus disebut dalam janji, dan dia adalah Yesus: “Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan ‘kepada keturunan-keturunannya’ seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: ‘dan kepada keturunanmu’, yaitu Kristus.” (Galatia 3:16)

Yesus diungkapkan sebagai lebih dari seorang keturunan Abraham; dalam surat yang sama dikemukakan bahwa “mereka yang hidup dari iman, merka itulah anak-anak Abraham.” (Galatia 3:7)

Jika kita mengingat penjelasan Alkitab akan iman sebagai keyakinan dan kepatuhan Yesus terhadap Allah (kebalikan dari dosa), jelas sekali bahwa Yesus merupakan keturunan Abraham yang terbesar dari sekian banyak keturunannya. Dia sendiri dari seluruh umat manusia yang dapat berkata sungguh-sungguh kepada musuhnya tanpa takut akan adanya penentangan, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa aku berbuat dosa?” (Yohanes 8:46).  Pesan agung dalam Perjanjian Baru ialah bahwa Yesus melalui imannya telah mengalahkan dosa yang, “oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa” (2 Timotius 1:10).

INJIL DISEBARKAN KE SELURUH BANGSA

Di jaman Perjanjian Lama, pesan penyelamatan (Injil atau Gospel) merupakan hak istimewa bangsa Israel. Namun mereka gagal dalam menanggapi tuntutan untuk memegang iman dan ketaatan terhadap Allah. Lalu datanglah Yesus dan menyebarkan para rasulnya untuk menyebarkan berita gembira Injil akan penyelamatan ke seluruh bangsa (Markus 16:15).

Banyak yang melihat ini sebagai perwujudan dari janji Allah bahwa seluruh bangsa akan diberkati melalui Yesus Kristus, keturunan Abraham. Pada kenyataannya, ini hanya merupakan satu langkah (yang besar), dalam rencana Allah untuk memenuhi bumi dengan kemuliaan-Nya. Yesus memahami bahwa hanya sedikit yang akan menerima pesan indah tersebut, karena hal ini menuntut orang untuk melewati pintu iman yang sempit. Sekarang, 2000 tahun kemudian, penyebaran Injil belum membawa berkat ke seluruh bangsa.

KERAJAAN ALLAH DI BUMI

Walaupun demikian, jaman yang penuh kemuliaan ini akan datang! Yesus Kristus akan kembali ke bumi untuk membangunkan semua orang yang dianggap patut, termasuk orang-orang yang telah “mengenakan Kristus” dan oleh karena itu menjadi ahli waris dari janji-janji Allah kepada Abraham (Galatia 3: 27-29).

Pada saat itu, berkat terhadap Abraham akan jatuh kepada semua bangsa melalui keturunannya Yesus Kristus (Galatia 3:14). Yesus akan menjadi Raja atas seluruh bumi, dan Kerajaan Allah akan didirikan – di jaman yang penuh berkat seperti yang tidak pernah dialami oleh dunia sebelumnya. Untuk ini, semua orang Kristen diajarkan untuk berdoa terhadap Allah: “ Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di atas bumi, seperti di dalam Surga.” (Matius 6:10)

RINGKASAN BEBERAPA POKOK PENTING

§         Janji akan penyelamatan mutlak dari dosa dan kematian diberikan langsung setelah Adam dan Hawa berbuat dosa.

§         Rencana Allah akan penyelamatan diungkapkan dalam janji-janjiNya kepada orang-orang yang beriman.

§         Tulisan mengenai banjir di jaman Nuh menunjukkan bahwa hanya beberapa akan diselamatkan.

§         Penemuan arkeologi menguatkan kebenaran Alkitab.

§         Allah memberikan janji-janji besar kepada Abraham karena keteguhan imannya.

§         Tidak satupun dari janji-janji tersebut telah terwujudkan secara penuh.

§         Janji-janji tersebut mengarah kepada Yesus Kristus, yang akan mengalahkan dosa dan kematian.

§         Yesus Kristus dapat menyelamatkan orang-orang dari kematian, jika mereka, seperti Abraham, percaya dan mematuhi Allah.

§         Janji-janji tersebut akan dipenuhi pada saat Yesus kembali ke dunia untuk membangun Kerajaan Allah.

§         Kerajaan Allah akan merupakan jaman di mana dunia diberkati, dan dipenuhi oleh Kemuliaan Allah.

 

 

AYAT-AYAT UNTUK BACAAN

Kejadian 6, 12, 13, 15, 17 dan 22; Ulangan 28; Mazmur 72; Yesaya 32; Yohanes 8; Kisah Para Rasul 7; Roma 4; Galatia 3; Ibrani 11.


PELAJARAN 5: Pertanyaan

Tandai þ untuk jawaban yang benar dalam setiap pertanyaan, dan serahkan. Terkadang, suatu pertanyaan membutuhkan lebih dari satu jawaban yang benar.

1.        Siapakah nama manusia yang mana Allah sangat senang, seperti yang tertulis dalam Kejadian 6:9?

□            Adam

□            Nuh

□            Henokh

□            Abel

2.        Bagaimanakah Allah menghancurkan orang-orang jahat dalam situasi yang tertulis di Kejadian 6 hingga 8?

□            Gempa bumi

□            Kelaparan

□            Banjir

□            Penyakit

3.        Berapa orang diselamatkan dalam bencana alam di Kejadian bab 6 sampai 8?

□            8

□            18

□            88

□            80

4.        Bagaimanakah orang-orang yang beriman dilindungi dari bencana alam di Kejadian bab 6 sampai 8?

□            Mereka hidup dalam bahtera

□            Allah menyembunyikan mereka

□            Mereka hidup di atas gunung yang tinggi

□            Allah mengangkat mereka

5.        Di manakah Abraham tinggal sebelum Allah berbicara kepadanya?

□            Babilon

□            Bethel

□            Sodom

□            Ur

6.        Ke tanah manakah Allah menuntun Abraham?

□            Mesir

□            Kana

□            Edom

□            Salem


7.        Apakah Injil (Gospel) diajarkan kepada Abraham?

□            Benar

□            Tidak

□            Mungkin

□            Kita tidak tahu

8.        Kapankan Abraham akan menerima perwujudan akhir/ penuh dari apa yang Allah janjikan kepadanya?

□            Dia telah menerimanya

□            Kita tidak tahu

□            Jika Yesus kembali ke bumi untuk mendirikan Kerajaan Allah

□            Abraham telah mati, jadi dia tidak akan menerima perwujudan dari dijanjikan kepadanya

9.        Siapakah keturunan Abraham yang terbesar?

□            Yudas

□            Yakobus

□            Yosef

□            Yesus

10.    Pilih tiga dari pernyataan di bawah yang merupakan janji Allah kepada Abraham:

□            Keturunannya akan menguasai tanah Kana

□            Dia akan hidup kekal di Surga

□            Keturunannya akan menjadi bangsa yang hebat

□            Dia akan menerima kekayaan dengan cepat

□            Melalui satu dari keturunannya, semua bangsa akan diberkati

□            Ketrunannya akan selalu mengingat iman Abraham

 

Komentar atau pertanyaan lain yang anda ingin kemukakan: Carelinks, PO Box 152, Menai Central, NSW 2234 AUSTRALIA  e-mail: info@carelinks.net


previous page table of contents next page